Senin, 19 Juli 2010

Sedalam Doaku

Bismillahirrahmannirrahiim...
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..
Ya Allah…
Seandainya telah Engkau gariskan…
Namanya tertera dalam Lauhul Mahfudz untukku..
Dan dialah orang pilihan-Mu buatku…
Dekatkanlah kami dalam cinta-Mu..
Izinkanlah kami tuk saling mengenal satu sama lain..

Maha Besar Allah yang memakai akan kemuliaan..
Muliakanlah hati kami dalam memadu kasih-Mu
Satukanlah jiwanya dengan jiwaku…
Tiupkanlah aroma kebahagiaan antara kami…
Agar kemesraan itu abadi karena-Mu…

Ya Allah Ya Tuhanku..
Maha Suci Engkau, sang pemilik kekuasaan…
Sucikanlah hati kami dalam mengarungi hidup ini…
Ke dermaga rahmat-Mu..
Kelak tempat kami bersandar..
Yang selamat dan sejahtera…

Ya Allah...
Hanya Engkau yang Maha Mengetahui..
Sedang aku tiada mengetahui..
Engkaulah yang mengetahui segala sesuatu yang gaib..
Maka mudahkanlah jalan kami…
Bimbinglah setiap jejak langkah kami menuju hariban-Mu..

Tetapi ya Allah…
Jika menurut pengertian Engkau urusan ini berbahaya..

Bagiku dan agamaku serta penghidupanku..
Sesungguhnya aku ridho dengan apapun keputusan-Mu..
Aku rela pada takdir-Mu..
Seandainya telah Engkau takdirkan dia bukan milikku…
Jauhkanlah diriku daripadanya..
Lenyapkanlah dia dari ingatanku…
Musnahkan dia jauh dari pandanganku…
Dan peliharalah aku dari kekecewaan…
Yang kerap melumpuhkan imanku..

Wahai Tuhanku yang Maha Bijaksana…
Berikanlah aku kekuatan…
Bawa pergi bayangannya jauh ke langit tak berujung…
Hilang bersama senja yang merah…
Biarkan angin menghembuskan sisa namanya..
Agarku senantiasa merasa damai…
Walaupun tanpa bersama dengannya…

Ya Allah yang tercinta…
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan…
Adalah yang terbaik untukku…
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui…
Segala yang terbaik buat hamba-Mu ini bagaimana adanya…
Dan jadikanlah aku orang yang ridha dengan pemberian itu..

Read More...... (click here)

Nania dan Rafli

Just sharing from milist...

________________________________________________
Assalamu'alaikum wr.wb.



Bagi yang cakep jangan sombong, bagi yang kurang cakep jangan minder, bagi

yang belum menikah kisah ini sebagai guidance/petunjuk untuk melangkah dan

bagi yang sudah menikah sebagai instropeksi. If you want to look someone

beauty, you should see at someone heart.



Selamat menikmati kisah berikut, smoga bermanfaat.

------------ --------- --------- ------------ --------- -------



Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia

mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang,

hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi

bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan

Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama

herannya.



Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.



Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari

sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi.

Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.



Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan

lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali

beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua

menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik

nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!



Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil

dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian

di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap.

Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan

Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat

karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab

kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka.



Kamu pasti bercanda!



Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua,

disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa

dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania

bercanda.



Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang

balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!



Nania serius! tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang

melamarnya.



Tidak ada yang lucu, suara Papa tegas, Papa hanya tidak mengira Rafli

berani melamar anak Papa yang paling cantik!



Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda

baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu

berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh

selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.



Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan? Mama mengambil inisiatif

bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, maksud Mama siapa

saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh?



Nania terkesima.



Kenapa?



Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.



Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana,

sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca

puisi seprovinsi. Suaramu bagus!



Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur.

Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan

laki-laki manapun yang kamu mau!



Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa,

kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian

mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.



Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak.



Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat

tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah.



Tapi kenapa?



Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan

biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa.



Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya.



Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!



Cukup!



Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi

parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana

tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan

melihat pencapaiannya hari ini?



Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli.

Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya.

Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak

'luar biasa'. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah

menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya

menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia.



Mereka akhirnya menikah.



***



Setahun pernikahan.



Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik

di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya,

Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar

tampak di mata mereka.



Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga

Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau

cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu

sangat bahagia.



Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania.



Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan.



Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak

percaya.



Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu! Kamu adik kami yang

tak hanya cantik, tapi juga pintar! Betul. Kamu adik kami yang cantik,

pintar, dan punya kehidupan sukses!



Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali ini

dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli.



Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen.



Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak!

Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan?



Rafli juga pintar!

Tidak sepintarmu, Nania.



Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan.

Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu.



Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik

mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma.



Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli!

Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu.



Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah

menikah dan sebentar lagi punya anak.



Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti.

Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan

satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah

mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih

dari cukup untuk hidup senang. Tak apa, kata lelaki itu, ketika Nania

memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri. Gaji Nania cukup, maksud

Nania jika digabungkan dengan gaji Abang.



Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu. Tapi dia tak perlu

khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya

maksud baik..



Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga. Ya? Lalu dia mengelus

pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti

kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah.



Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia!



Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa,

dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji

yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika

bahagia, alasan-alasan menjadi tidak penting.



Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin

gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar

dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu

berada di puncak!



Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan

bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan

kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama.



Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik.

Cantik ya? dan kaya!



Tak imbang!



Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania

belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan

bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.



Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak.

Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu

itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.



***



Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu

dari waktunya.



Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera

dikeluarkan!



Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke

dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga

perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal,

hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil.



Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya

waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan

menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta

orangtua Nania belum satu pun yang datang.



Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat

pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan

melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi

pembukaan berjalan lambat sekali.



Baru pembukaan satu. Belum ada perubahan, Bu. Sudah bertambah sedikit,

kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.



Sekarang pembukaan satu lebih sedikit. Nania dan Rafli berpandangan.

Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang

tinggi.



Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah,

didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu

kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset.



Masih pembukaan dua, Pak! Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa

menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya.

Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa

ditelannya.



Bang? Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua

kehidupan.



Dokter?



Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar.



Mungkin? Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau

begitu? Bagaimana jika terlambat?



Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang

karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar

operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.



Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat

ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan

dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu

yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir,

telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya,

dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan

diri.



Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir

lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir.



Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat.



Pendarahan hebat!



Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada

varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah!

Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis.



Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali.

Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka.



Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda. Lelaki itu tercenung

beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya

dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker.



Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.



***



Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari

kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga

anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu

sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak

sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang.



Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di

rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil.

Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania

dengan Rafli.



Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah

sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak

perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh,

dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.



Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran

kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU.

Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili

mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan

bercanda mesra..



Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya.



Nania, bangun, Cinta? Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil

mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik.



Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir

untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit,

mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang

lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan

membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu.

Sambil tak bosan-bosannya berbisik,



Nania, bangun, Cinta?



Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan. Asalkan

Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa

melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang

menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.



Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya.

Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak

bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan.



Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata,

gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di

wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.



Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah

penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya.



Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan

mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan

airmata yang meleleh.



Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi.



Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa.

Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun

terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke

sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu

cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja

datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang

jatuh cinta.



Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur.

Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur.

Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu

tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh?



Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu

meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan

paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli.



Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar.

Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran,

nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti

juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu

bertahun-tahun.



Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di

sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang

berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari. Masih dengan senyum

hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat.



Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di

jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas

hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua

berbisik-bisik.



Baik banget suaminya! Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!



Nania beruntung! Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya.



Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya

memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!



Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama.



Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin

frustrasi, merasa tak berani, merasa?



Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di

luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu

begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi?



Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah

mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan.



Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua,

anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan

yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi

sempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah

direbut takdir dari tangannya.



Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa

yang tak pernah berubah, untuk Nania.

Read More...... (click here)

Jumat, 16 Juli 2010

Penting Untuk Ibu Hamil

Repost dari tabloid wanita..

---------------------------------------------------------------------------------------

Anda sedang hamil muda?
Tentu saja di saat seperti ini banyak hal yang menarik keingintahuan Anda untuk menjaga kehamilan.
Apalagi masa hamil muda rentan terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
Untuk itu Anda sebaiknya memperhatikan beberapa hal penting berikut ini:



*Hindari Makanan yang Terkontaminasi Logam Berat!*

Makanan laut seperti ikan atau kerang sebenarnya mengandung protein untuk kebutuhan gizi tubuh.
Namun mengingat kini banyak hasil laut yang terkontaminasi logam berat seperti merkuri, maka sebaiknya hindari dulu selama kehamilan.
Merkuri berbahaya bagi kehamilan karena dihubungkan dengan kerusakan saraf otak & keterlambatan perkembangan bayi yang dilahirkan nantinya.


*Berjalan*

Sering melakukan jalan2 setiap pagi di sekitar lingkungan rumah/sekedar window shopping di mall sangat bagus untuk perkembangan kehamilan.
Lakukan sekitar setengah jam.
Jika lelah,berhentilah sejenak untuk duduk.


*Mengendarai Mobil di Jalan Terjal*

Jika Anda menyetir sendiri,sebaiknya 'liburkan' sejenak.
Biarkan suami yang menyetir hingga kehamilan memasuki trisemester kedua.
Kondisi jalan yang buruk dapat membuat otot punggung, otot pinggang, otot perut dan otot paha wanita hamil merenggang, sehingga tubuh menjadi mudah lelah.
Jika melalui jalan buruk sebaiknya kecepatan kendaraan dikurangi.
Dikhawatirkan terjadi benturan&menganggu kehamilan.


*Keju Lunak*

Ibu hamil dianjurkn tidak mengonsumsi keju lunak seperti brie, camembert, blueveined cheese, keju dari susu kambing & domba.
Hal ini dikarenakan keju sejenis tersebut banyak mengandung bakteri listeria.
Keju semi lunak atau keju keras seperti mozarela,keju yang dipasteurisasi dalam bentuk potongan,lembaran,krim keju,masih lebih aman untuk dikonsumsi.


*Eating for Two!*

Ingat!
Saat hamil,calon ibu harus mengonsumsi makanan untuk 2 orang,
Bagi dirinya, juga janin bayinya.
Maka, kebutuhan kalori wanita hamil lebih banyak meningkat hingga 300 kalori dari sebelum hamil,terutama saat kehamilan menginjak trisemester ketiga.
Makanan sehat adalah prioritas.
Jadi pastikan Anda mengasup zat gizi antara lain:

  1. konsumsilah 5/6 makanan seimbang setiap hari. termasuk sayuran hijau yang segar.
  2. sumber karbohidrat, seperti nasi,roti,kentang,mie,dll
  3. sumber protein,misal ikan,ayam,daging,tahu,tempe,dll
  4. sumber lemak (terdapat pada bahan2 makanan yang mengandung protein & mengandung minyak)
  5. sayur2an&buah2an yang merupakan sumber vitamin&mineral untuk tubuh


*Jangan Lupa Zat Besi*

Wanita hamil membutuhkan kalsium & zat besi selebih2nya 27-30 mg/ hari.
Zat besi dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin, mengangkut O2 dalam sel darah merah.
Sel darah merah bersirkulasi dalam tubuh untuk menyebarkan O2 kepada seluruh sel yang ada.


*Minum banyak Cairan*

Setidaknya 8 s/d 10 gelas sehari.
Hindari yang mengandung alkohol, kafein maupun pewarna buatan.


*Tidur yang Cukup*

Setidaknya 8 jam semalam.
Jika Anda mengalami gangguan tidur, tidurlah pada siang hari dan segera konsultasikan ke dokter Anda.


*Awas Salah Obat*

Jika sang calon ibu mengalami sakit, sebaiknya konsultasikan ke dokter,
untuk mendapatkan anjuran obat2an apa aja yang boleh dikonsumsi dan yang tidak boleh dikonsumsi,
sesuai dengan penyakit yang didera.
Jangan minum obat sembarangan termasuk antibiotik tanpa berkonsultasi dengan dokter.


*Stop Diet!*

Hamil bukan saatnya untuk mengurangi asupan kalori atau melakukan diet.
justru sebaliknya, Anda membutuhkan ekstra kalori, terutama saat janin sedang berkembang pesat.
Namun, jika ingin mengurangi makanan yang berkadar lemak tinggi, usahakan mengkonsumsi makanan sehat seimbang yang tergabung dalam dietary guideliness, yaitu:
  1. Daging tanpa lemak
  2. Buah2an
  3. Sayur2an
  4. roti gandum
  5. Produk susu rendah lemak/dairy product seperti keju atau yoghurt

--------------------------------------------------------------------------------------

Semoga berguna...
^_^

Read More...... (click here)

Minggu, 04 Juli 2010

Bolang to Garut


Depan Gua


Uap Kawah Hujan

Sauna

Berhasil.. Horeee...

Kawah Hujan



Menuju Kawah Hujan

Kawah Kereta Api

Kawah Manuk

menuju Candi


Pemandangan Desa Cangkuang


Situ Cangkuang

Naik Rakit

Pemandangan Gunung Halimun




Candi Cangkuang



Berawal dr pembicaraan antara gw dg tmn kntr gw,
sebut aja Nita&Arum,

yg sdh mgalami titik jenuh dlm bkerja di kntr.


“Aduh,gw pgn liburan!”

“Sama Jeng. Gw jg bosen. Ngebolang yuks!kemana keq! Mumpung akhir bln ada libur panjang nih!”
tmn2 gw pd menyetani gw utk jln.
Argh... :(

Akhirny dr obrolan iseng itu,
muncul niat gw&Nita u/ngebolang beneran.

Dipilihlah 1 hari yg tepat u/lburan,tgl 26 Feb 10.


Dg gradak-gruduk (krn tinggal 10 hr lg mnuju hari H),

gw searching bbrpa tempat wisata yg ok&murah.

Pgn k Bdg,tp tgl 12 Feb kmrn kan gw abis dr sana.

Pgn ke Bogor,tp nnti gw jg tinggal d Bogor.

Cari tempat yg lain aja ah.

Hmm, teringat akan suatu note tagged-an fesbuk dr kk kelas kuliah, gw buka lg tu note.
Alhasil gw interest&penasaran sm nih tempat,yaitu GARUT.

Slama 3 hr,
gw cri tau t4 yg layak u/dikunjungi d Garut apa aja,
mulai dr bertanya sm mbah google, situs pemda Garut jg blog2 org

Sembari bwt semacam proposal (t4 wisata, biaya, transport&agenda acara),
gw mlai cri calon backpacker.
Tnyata respon dr tmn2 gw byk jg.

Dg dua mobil sewaan tepatnya kita ke Garut...

Bismillah....


7.30 :

Berangkatlah mobil 1 mnuju tol Cipularang,

sdgkn mobil 2 dr Tgr lgsg jemput ank2 di Bekasi dan
qt ktmuan d 1st rest area, Cipularang.
Stibanya dsna,qt pindah formasi sesuai mobil yg dtentukan.


Cabs deh jam 9.00 k Garut!

Sampe di ujung tol Padalarang, qt ambil arah Garut.
Sbnrnya gw jg g tw jalannya,
Cm bermodal nekad dg sebuah peta d tangan yg gw print dr Google
dan bermodal ke-SOKTAU-an,akhirny sampe Nagrek.
Gini nih jiwa petualang...

penuh improvisasi...

^_^


Sambil nunggu mobil 2 yg trtinggal jauh d blkg,

qt bhenti d sbwh warung.

Kata si empunya warung, kecamatan Leles udh deket ko, krg lbh 30mnt lg.

Tp berhubung jam d tangan mnunjukkan 11.45,
qt bhenti d kecamatan Kadungora
(cowonya harus shalat jumat).
Sdgkn kaum hawa mkn rujak&minum es buah.
Yg khas dr es-nya yaitu pake irisan tomat.

Beuh cm ada d GARUT tuh!
^_^

Jam 1 qt jln mnju Situ Cangkuang,

sekali lg dg bermodal peta&petunjuk arah jalan,
smpe jg di alun2 Leles.
Sebenarnya menurut blog orang yg gw baca,

Sebelum alun2 qt hrs belok kiri.

Tp gmn mw belok kiri,tuh polisi berdiri d tengah jalan.

Hmfuh!!

Akhirnya qt muter d depan alun2, lalu belok kanan.

wew, pesona yg indah.
Qt mulai memasuki alam pedesaan.

Di kanan-kiri qt, sejauh mata memandang terbentang sawah hijau yg menyejukkan mata.
Tersihir dg pemandangan yg ada,
Membuat qt lupa,
Qt msti kmana lg nih.

Jangan2 slh jalan.

Keraguan mulai melanda,apa iya ini jalanny mnuju Situ Cangkuang?

Ko aneh y t4 wisata jalannya sempit gini?

mana sepi pula,ga ada angkot.

Akhirny qt memutuskan u/bertanya,
Tp tetep si Adit maunya nanya ma cewe cantik (dasar cwo :P ).


Ternyata alhamdulillah benar,tinggal lurus aja.

Mas Jul (supir) nyeletuk,

”mau ke situ aj ko jauh2?
D pinggir Jkt kan jg ada"


Hmm,bnr jg c.

Mw k situ aj pake ke situ??

Aduh situnya dmna c?

Situny yah di situ tuh :P


Tiba di Cangkuang stgh jam kmdn,

udh ga pake pikir panjang,
qt lgs beli tiket masuk per org 3rb.
Tp ap yg qt dptkan?

Jiah,cm begini doank.

Ga ada pemandangan yg menakjubkan dsni,

Cm ada danau yg airnya kotor (mnrt gw) &rakit.

(Beda bgt dg Situ Patengan-Bdg Selatan yg airnya hijau alami, danaunya luas dg disajikan pemandangan alami dr kebun teh&gunung Patuha, ada bebek2annya jg).


Penonton akhirny K.E.C.E.W.A.

Mgkn pd saat itu airnya emg lg kotor krn ujan x y?

Mf y tmn2, abis gw search kayanya gambar Situ cangkuang bgs bgt.


Objek wsatany kecil,

Kalo mw yg lbh ktany qt mesti nyebrangi situ dl mnuju pulau Cangkuang d tengah situ.

Yda deh,qt naik rakit&bayar lg per org 3rb.

Klo mw nyewa 1 getek msti ngeluarin 75rb.

gilja mahal amat.
Pdhl mnrt blog cm 35rb-45rb.
ah males bgt klo byr 75rb.


Di Pulau kita akan menemukan sebuah makam,
sebuah candi kecil peninggalan agama Hindu& kampung Adat Kampung Pulo.

Cukup menarik...


jam 2.30 qt lgs cabs ke t4 wsata berikutnya.

Mnrt jdwl,qt seharusnya k Situ Bagendit.

Tp krn wktu ga memungkinkan.

Akhirnya lgs ke Kawah Kamojang sekalian cari makan siang.



Alhmdlh ada petunjuk arah jalanan yg membimbing qt u/ke kamojang.

Dikatakan kampung Sampireun 4km (belok kanan).

Nah teringat note Kk kelas yg mengatakan kalo mau k Kamojang emg mesti lewatin Kp Sampireun,

Qt melewati sawah2 lg dg jalan menanjak.
Udah jalan lama,tp ko ga sampe2 y?

hmm, mendaki gunung melewati lembah.

Byk tikungan yg berkelok-kelok tajam.

Mas Jul msh aja mengendarai mobilnya dg kecepatan tinggi,

Pdhl dia ga tw medan jalannya spti apa (red:sopir qt jagoan).

Sambil menghirup udara sore yg dingin&sejuk, qt berasa spti di PUNCAKNYA GARUT.

Subhanallah indah bgt pemandangan dr sini.

Jk qt mlihat k bawah, qt bs mlihat seluruh kota Garut.

Rasanya pgn berhenti sejenak d pinggir jalan
Dan mengambil gambar utk diabadikan tp syg wktu udah tlalu sore&struktur jalan yg sempit.

Argh, aq pgn ksna lg!

Bagus bgt!


Hampir 1 jam qt menempuh jalan mendaki tsb,

tp ko msh ga nyampe2 y?

Entah sudah brp byk unit Pertamina Geothermal qt lewatin,
Tp Kamojangny blm terlihat jg.

Msh terpesona dg alamnya, qt disajikan pula oleh beberapa pipa2 panjang milik Pertamina dan desa yg tsusun rapih.

Sumpah di desa terpencil&berada di puncak gunung spti ini,
qt msh bs melihat desa yg apik.


hingga smpe pd Pertamina Geothermal unit 4 (mentok jalan),
qt bingung mw ambil arah mana.
Mnrt papan jalan, Kamojang naik ke kanan atas.

Tp saat belok kanan,ko ada tulisan
"dilarang memasuki daerah ini, kecuali petugas".

sabodo teuing,bablas aja mang..


sepi bgt jalannya...

trz tiba2 terlihat tulisan selamat datang di Kawah Kamojang.

Yiha,bener!!

Tp ko stlh melewati papan selamat datang, jalanannya jd jelek y?

hmm, gradakan gitu&tanjakan.

trz ko di pintu masuk ga ada petugas karcisnya?

masa iya qt g bayar tiket?
jgn2 karena udah sore gratis?

malah sepi bgt,g ada yg kesini x y? :P


Seolah2 ga punya dosa,
qt bablas lg tanpa bayar tiket!!

Naik2 hingga simpangan kanan qt mulai melihat kawahnya.

Disana ada 4 kawah.

Kalian akan melihat kawah pertama yg airnya biru.

Namanya Kawah Manuk.

Tp ko ga ada burungnya y?


Yg k2 kawah Berketek (kalo g salah,lupa gw).

Stlh melewati kawah k2, dtemukan parkiran yg luas.

Nah tnyta disini nih pintu masuknya.

per org mesti ngeluarin duit 5rb, kendaraan diitung 2rb.

Tp stlh mas Jul tawar menawar kaya di pasar,qt cm bayar 30rb aja..
Padahal qt bertujuh... :D

Turun dari mobil, kita langsung menuju kawah berikutnya.

Kawah Kereta Api.

Suaranya nyaring bgt, kalo ngmg aja qt mesti teriak2.

Stlh puas berfoto2 dsna, qt naik lg ke atas.

Nah ini kawah utamanya :

Kawah Hujan..
wew berasa kaya sauna, dr bawah tanah menyembur kecil air panas.

Wah pokonya seru bgt!!



Recommended...
^_^

Read More...... (click here)

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Hanya seorang muslimah yang berharap selalu berada di jalanNYA..

Jadwal Shalat

Hits Counter

Website counter

KONTAK YM